Mbah Kyai Yahya di Sebuah Pagi Idul Fitri
Marilah sejenak kita menembus putaran waktu. Merasakan hidup di era Mbah Kyai Yahya, separuh abad silam. Seorang ulama’ bijak yang sangat dihormati. Memangku dan meneruskan estafet Pesantren Gading Malang dari mertuanya Mbah Kyai Abdul Majid. Diambil menantu, karena dalamnya ilmu dan tingkah laku Yahya muda yang terpencar dari setiap gesture tubuh hingga senyum dan kata santunnya. Yahya Muda adalah pencari ilmu sejati, menghabiskan usia di kawah candradimuka bersama para punjaraning jagat. Mulai Waliyullah Mbah Muhammad Thohir di pesantren Bungkuk Singosari, hingga Kyai Dahlan dan Kyai Ihsan di Pesantren Jampes Kediri. Di era Kyai Ihsan inilah, Yahya muda sosok kepemimpinan dan keilmuannya mulai kentara. Menjadi Lurah Pondok, semacam manajer untuk menjalankan tugas mengelola pesantren dan memimpin para santri istiqamah mencari ilmu, mengatur laku dan berburu berkah guru. Tak biasanya, Pagi itu Mbah Kyai Yahya keluar dari gerbang pesantren hampir bersamaan kala mentari mengintip c...